Beranda Gaya Hidup Nabi Muhammad tidak menyukai kekayaan yang berlebihan

Nabi Muhammad tidak menyukai kekayaan yang berlebihan

39
0


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dalam sebuah hadits disebutkan:

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda: Seandainya aku mempunyai emas sebanyak orang, aku tidak akan senang jika tiga dan satu orang tidak lewat. olehku Tidak ada apa pun kecuali sesuatu yang aku simpan untuk hutang. Diriwayatkan oleh Shalih dan Aqil dari riwayat Al-Zuhri.

Abu Hurairah r.a. berkata; Rasulullah SAW bersabda: “Seandainya aku memiliki emas sebesar bukit Uhud yang membuat aku senang tentu tidak akan bersamaku melebihi tiga hari dan bagiku tidak akan ada yang tersisa kecuali satu saja yang aku siapkan untuk membayar utang”(HR Bukhari).

Buya H Muhammad Alfis Chaniago dalam Indeks Hadits dan Ceramah I menjelaskan, harta adalah sarana kita untuk mempertahankan hidup, tapi tak jarang justru milik menjadi penghancur manusia. Ini terjadi diakibatkan oleh sifat serakah manusia.

Manusia seringkali lupa diri ketika memiliki harta. Dia lupa bahwa milik yang dia miliki adalah hanya titipan Allah.

Lebih bahaya lagi orang yang selalu menumpuk harta sambil hidup berfoya-foya.

Alquran Surat Al Hadid ayat 20:

Ketahuilah bahwa kehidupan dunia hanyalah permainan, hiburan, dan perhiasan, dan bermegah-megah di antara kalian sendiri, dan penggandaan harta dan anak-anak, seperti hujan yang menyenangkan kalian. Tumbuhan-tumbuhannya akan membusuk, kemudian menjadi jengkel, dan kalian akan melihatnya menguning. kemudian mereka menjadi puing-puing, dan di akhirat akan mendapat azab dan ampunan yang pedih dari Allah serta keridhaan Yang Maha Hidup. Kekuasaan dunia ini tidak lain hanyalah kenikmatan tipu daya.

Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan hiburan, perhiasan dan saling membanggakan di antara kamu serta bersaing harta dan keturunan, ibarat hujan yang hasil panennya membuat para petani takjub; kemudian (tanaman itu) menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning lalu hancur. Dan di akhirat (nantinya) ada siksa dan ampunan yang pedih dari Allah dan keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia hanyalah kesenangan palsu.

Buya Alfis melanjutkan, makanya tidak heran kalau Nabi bersabda dalam hadits itu. Nabi lebih senang mendapatkan harta satu dinar untuk membayar utangnya dari pada mendapat emas sebesar gunung.






Source link