Beranda POLITIK & PEMERINTAHAN Jepang Menemukan Cukup Mineral di Pulau Terpencil untuk Membuat Kendaraan Listrik selama...

Jepang Menemukan Cukup Mineral di Pulau Terpencil untuk Membuat Kendaraan Listrik selama Satu Dekade

48
0


Para peneliti telah menemukan kandungan sekitar 230 juta metrik ton mineral yang penting untuk membuat baterai mobil listrik di dasar laut di sebuah pulau terpencil sekitar 1.200 mil dari Tokyo.

Timbunan nodul mangan yang terletak 5.000 meter di bawah permukaan laut mengandung cukup kobalt untuk memasok kebutuhan Jepang selama sekitar 75 tahun.

Hal ini juga mencakup konsumsi nikel tahunan negara tersebut selama lebih dari satu dekade, menurut siaran pers yang diberikan oleh The Nippon Foundation, yang melakukan survei bekerja sama dengan Universitas Tokyo.

Kedua mineral tersebut adalah komponen penting baterai kendaraan listrikdan peralihan ke kendaraan listrik telah memicu perlombaan global untuk mengamankan sumber logam mulia. Nikkei pertama kali melaporkan penemuan tersebut.

Para peneliti mengatakan kepada Nikkei bahwa dasar laut di sekitar pulau Minami-Torishima mengandung sekitar 610,000 metrik ton kobalt dan 740,000 metrik ton nikel.

Mereka menjelajahi daerah tersebut awal tahun ini dengan peralatan pertambangan dan kendaraan bawah air yang dikendalikan dari jarak jauh dan berencana untuk mulai mengekstraksi mineral pertama pada tahun 2025.

Meskipun merupakan pembangkit tenaga otomotif, Jepang memilikinya tertinggal dari banyak pesaing globalnya dalam perlombaan untuk membangun kendaraan listrik.

Hanya 2,2% mobil penumpang baru Menurut data dari badan-badan industri, penjualan kendaraan listrik di Jepang pada tahun 2023 adalah kendaraan listrik, dibandingkan dengan 25% kendaraan listrik yang merupakan penentu kecepatan kendaraan listrik di Tiongkok.

Penemuan cadangan nikel, kobalt, dan mangan dalam jumlah besar akan meningkatkan harapan yang akan segera berubah.

Pemanenan material dalam skala komersial, yang diperkirakan akan dimulai pada tahun 2026, bukannya tanpa tantangan. Penambangan laut dalam adalah mahal, secara teknis sulitdan sering kali kontroversial, berhadapan dengan Norwegia penolakan dari aktivis lingkungan hidup atas proposal penambangan laut dalam mereka sendiri.

Namun, imbalannya mungkin sepadan. Permintaan nikel dan kobalt meningkat diperkirakan akan meroket dalam beberapa dekade mendatangdengan makalah Gedung Putih memperkirakan bahwa permintaan akan meningkat 400 hingga 600% karena teknologi bertenaga baterai menggantikan minyak dan gas.

Untuk bahan lain yang digunakan dalam baterai kendaraan listrik, seperti litium dan grafit, kenaikannya bisa mencapai 4.000%, menurut angka pemerintah AS.

Banyak dari logam-logam tersebut saat ini bersumber dari negara-negara termasuk Indonesia dan Republik Demokratik Kongo, dimana laporan menunjukkan bahwa beberapa pekerja menghadapi masalah yang sama. pelecehan, upah rendahdan sebuah risiko kecelakaan yang tinggi.



Source link